Blackberry: Antara Benci dan Cinta

“Life was much easier when apple and blackberry were just fruits”

Penggalan kalimat diatas sudah seringkali saya baca dan diulas di beberapa media on line, kadang saya pikir ada benarnya juga ya.. hahahaha.... but, saya hanya ingin memberikan beberapa pemikiran dan sedikit opini dimana saat ini (di Indonesia khususnya) blackberry seolah-olah menjadi salah satu “must have” gadget. Saya sendiri baru saja menggunakan gadget dengan sistem operasi android, hal ini saya lakukan juga hanya karena beberapa aplikasi penting yang hanya bisa di akses menggunakan sistem operasi iOS dan android.

Keputusan menggunakan android, tidak serta merta membuat saya tidak lagi menggunakan blackberry,hmmm... aneh memang, ada banyak hal yang membuat kita seringkali begitu kesal, sekaligus begitu “mencintai” blackberry kita. Kesal karena sering hang dan lemot, tapi sekaligus tidak bisa meninggalkannya begitu saja, bahkan setelah memiliki gadget lain yang memiliki banyak akses ke aplikasi lebih canggih, tetap saja kita tidak bisa meninggalkan blackberry.

Banyak hal terkait di Blackberry yang membuat kita sebagai pengguna sangat sulit sekali berpindah hati untuk tidak lagi menggunakan blackberry, misalnya seperti:


1. Adoption
Sulit atau mudah nya adopsi teknologi menjadi faktor penentu utama bagaimana sebuah produk bisa diterima atau tidak oleh customer. Begitu juga yang terjadi dengan blackberry, proses adopsi awal tidak terlalu sulit, krn secara operasi mirip dengan beberapa command yang ada di HP pada umumnya, seperti tombol back dan tombol “menu” so... secara adopsi memungkinkan untuk proses yang cukup singkat dan cepat

2. Culture
Culture kita yang seringkali gemar bersosialisasi, ngobrol dengan teman atau saudara, tapi cenderung tidak ingin sesuatu yang hi-tech sangat cocok dibidik oleh BB, hal ini dipermudah dengan tidak perlu me registrasi apapun, atau memiliki akun apapun. Fitur Bbmessenger merupakan sebuah fitur kunci penting, yang bukan hanya sangat cocok dengan culture kita yg ingin ngobrol tapi tdk ingin terlalu rumit memahami teknologi, tapi juga merupakan sebuah fitur yang belum bisa digantikan oleh gadget lain. Sebenarnya jauh sebelum hadirnya BBM, kita sudah dikenal kan dengan fitur YM (Yahoo! messenger), dan Gtalk (Google Talk) yang secara fungsi mirip dengan BBM, namun perbedaannya, dengan BBM kita tidak perlu memiliki akun yahoo atau gmail. Cukup hanya dengan mengaktifkan paket blackberry, maka fitur bbm sudah bisa langsung digunakan.

3. Community
Seringkali saya mendapat invite groups dari “..... Shop”, dan hal ini sepertinya sudah menjadi hal yang biasa di kalanganpengguna blackberry. Ya, keterikatan customer BB bukan hanya di BBm saja, tapi BBM juga menghadirkan BBGroups untuk customer nya, hal inilah yang kadang membuat saya sulit untuk berpindah. Apalagi untuk beberapa orang yang memang melakukan aktifitas maintain customer, melakukan distribution channel (alias jualan), ataupun diskusi mengenai minat dan topik tertentu menggunakan BBGroups.

4. Environment
“Nanti kalau sudah ada update saya info via bbm ya, Bu” kalimat itu seringkali saya baca di “jendela” bb messenger saya, sebaris kalimat itu atau sejenis itu yang seringkali diketik kan oleh klien saya. Salah satu hal penting yang sulit sekali digantikan adalah masalah tools komunikasi yang digunakann oleh orang2 yang ada disekeliling kita, karena komunikasi harus dipermudah, dan tools yang sudah menjadi kebiasaan digunakan oleh banyak klien2 saya adalah via bbm.

Jika sudah segitu terikatnya kita dengan blackberry kita, so kira-kira ada tidak yah kondisi kita melakukan shifting menggunakan handphone Android atau Iphone?

1. Adanya tools pengganti BB messenger
Ya.. jauh sebelum ada BB messenger, kita pernah juga menggunakan YM , namun salah satu kesulitan dari YM adalah kita harus memiliki akun yahoo, dan juga memiliki keterbatasan dalam pengiriman file lain selain text. So, sampai ada pengganti dari fungsi2 BBm kita masih harus setia dengan Blackberry.
Sebetulnya kalo menggunakan Android sudah ada beberapa aplikasi yang sangat mungkin bisa menggantikan BB seperti WhatsUp dan Line, namun dari sisi user friendly untuk kalangan yang lebih “tua” pasti ada perasaan malas menggunakan aplikasi ini, Nah repotnya sementara waktu ini sebagian besar klien dan relasi menggunakan BB untuk berkomunikasi, So pasti butuh waktu.

2. RIM menjual teknologi BBm kepada pihak lain
Hal ini yang sering saya tunggu2, akankah RIM melakukan hal ini, mengingat konsumen lambat laun sudah mulai beralih dari BB. Jika saja kita  bisa mengakses bbm via non BB, maka mungkin itulah saat nya saya tidak lagi menggunakan blackberry :)

3. Klien dan Relasi
Yah ini yang paling penting, ada shifting penggunaan Bb telepon berbasis Android atau Iphone, butuh waktu untuk melakukan edukasi hal ini ke pengguna yang memang sudah terlanjur “enjoy” fasilitas yang diberikan BB mulai dari Push Mail, BBM ataupun BB Group. Saya pribadi mulai menggunakan komunikasi melalui aplikasi seperti WhatsUpp dan Line, namu yang itu repotnya hampir semua klien masih “mensyarakatkan” menggunakan BB hehe.

4. App Store
Ini memang menjadi alasan cukup banyak orang termasuk saya untuk mulai menggunakan smart phone berbasis Android, banyaknya aplikasi yang bisa di download berbayar maupun gratis tentunya.

Yah sharing di atas hanya berdasarkan asumsi saya sebagai pengguna tentunya, apakah sesuai dengan data dan fakta lapangan nantinya? kita lihat saja hehe.

Sumber gambar: http://9gag.com/gag/19186
Share this post :

Posting Komentar

TENTANG SAYA

Foto saya
TRENGGALEK, JAWA TIMUR, Indonesia
Nama : Miftakhul Huda Trenggalek vzuiko@yahoo.com
 
Support : Creating Website | |
Copyright © 2011. اللهم صل علي سيدنا ومولنا محمد - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by
Proudly powered by Blogger