4 Hidden Campaign Strategies
Kalo ngomongin Strategy dalam bisnis nih sudah pasti akan ada banyak cara / metode bahkan strategi – strategi yang dinilai mumpuni untuk mendongkrak performa penjualan dengan menciptakan demand sebanyak mungkin dari konsumen. Nah kalo ngomongin demand (permintaan dari konsumen) sudah pasti bukan perkara yang mudah?
Karena kita harus bisa “mempermainkan” pikiran konsumen sedemikian rupa melalui serangkaian value for costumer (cost, benefit, usefullnes, etc), selanjutnya nilai-nilai yang akan kita sampaikan kepada konsumen tersebut kita sajikan dengan visualisasi yang menarik, copywriting yang persuasif, sehingga konsumen aka tertarik dan munculah keinginan untuk membelinya.
Nah dari serangkaian upaya marketing atau promosi dan pemasaran dalam menciptakan demand dari konsumen, sesaat terlintas dalam benak saya yang namanya Hidden Campaign “campaign tersembunyi”, nah konteks tersembunyi disini saya analogikan sebagai sebuah kondisi dimana konsumen sama sekali tidak menyadari sebuah keadaan yang dicreate oleh produsen sebagai sebuah campaign terencana. Balik lagi ngomongin how to create demand from our costumer?
Dalam tulisan ini saya ingin berbagi sedikit mengenai bagaimana strategi Hidden Campaign bisa dilakukan untuk “mempengaruhi” pikiran konsumen supaya mau membeli produk kita.
1. Teaser
Teaser biasanya muncul sebagai stimulus awal kepada konsumen sebelum produk resmi diluncurkan ke pasaran, Teaser yang dibuat dalam bentuk audio maupun visual di set sedemikian rupa sehingga masyarakat menjadi awarne dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut sampai pada akhirnya memutuskan untuk membeli.
Masih ingat Teaser iklan comercial Magnum yang akan mengeluarkan varian Magnum Gold? atau mungkin comercial ads Parfum Axe, Blackberry Indonesia / iPhone 5 yang melemparkan teaser jauh-jauh hari sehingga pada hari perdana berhasil booming bahkan hingga konsumen rela antri dan menginap semalam sebelumnya?
Crazy ya. Kuncinya dalam create konten Teaser yang provokatif adalah konten visual, copywriting pesan, dan yang terpenting disampaikan tidak lengkap atau bertahap sehingga akan timbul rasa penasaran dalam benak konsumen untuk mencari tahu lebih jauh. Oh ya hampir lupa konsistensi memunculkan Teaser juga menjadi pengaruh paling penting.
2. Langka
Pernah nggak yah kita merasa koq produk yang kita cari langka banget di pasaran? apakah memang karena suply chain yang lost sehingga distribusi terlambat atau apakah ada campaign tersebunyi dibalik kelangkaan tersebut? he4 bukan ngomongin BBM bersubsidi nih, contoh melajutkan Teaser Magnum Gold saya termasuk konsumen yang penasaran dan ingin mencoba, namun apa?
Hampir di seluruh retail minimarket saya sulit menemukan karena stock sudah habis atau belum ada. Nah selain itu iklan Nu Milk Tea yang awal kemunculannya di TV cukup menarik perhatian karena menurut saya cukup unik juga nih teh susu dalam kemasan botol siap minum, dan hampir sama kondisinya dengan Magnum Gold saya kesulitan mencari produk itu. Intinya disini adalah ketika Teaser sudah dilemparkan kepada konsumen makan kita ciptakan demand dengan campaign “kelangkaan” tadi, sehingga konsumen semakin penasaran dengan produk kita.
Eits tapi hati-hati kita harus make sure produk kita bakalan diterima dengan baik oleh konsumen, kenapa? karena jika gagal produk kita akan mengalami kelangkaany real dalam hal ini adalah langka konsumen a.k.a ngga laku.
3. Special / Limited Edition
Ketika sebuah produk memiliki berbagai varian maka di satu kondisi tertentu sang produsen mengeluarkan Special / Limited Edition khusus yang hanya diproduksi dan dijual terbatas, apa yang akan terjadi? khususnya konsumen loyal saya kira akan berebut untuk menjadi yang pertama mendapatkan produk special tersebut.
Misalnya nih sang market leader motor di Indonesia mengeluarkan varian produk Limited Edition Yamaha Xeon dengan striping dan design khusus Motor GP. Impactnyua konsumen loyal Yamahan khususnya yang memiliki hobi Moto GP pasti terstimulus untuk memilikinya.
4. Step by Step
Siapa yang nyangka Suzuki Ertiga yang awal mula di produksi khusus untuk di negara India saat diadaptasi ke Indonesia mampu menjadi “harimau” yang menggoyahkan tahta sang market leader yang hampir beberapa tahun terakhir ini jalanan didominasi oleh produk Toyota Avanza & Daihatsu Xenia untuk kategori MVP Car / Family Car.
Nah yang mau saya bahas disini lebih pada bagaimana Ertiga bisa menghasilkan deman dari konsumen melalui strategi yang saya sebut #Step by Step. Di awal kemunculannya Ertiga berhasil meraih market share yang melebih target awal yang ditetapkan dengan menawarkan konsep kemewahan, kenyamanan, dan keamanan dalam berkendara kepada konsumen dengan cost yang dinilai sangat valuable, dan tentu saja dengan strategi ATL maupun BTL yang cukup rapi dan terencana bahkan produk ini laris manis walaupun konsumen harus indent berbulan-bulan.
Jeda sekitar kurang lebih 6 bulan *mohon maap jika saya salah baru-baru ini Ertiga kembali muncul dengan varian yang kurang lebih sama namun nilai value lainnya disini yang ditawarkan adalah teknologi double blower, dengan campaign terencana kembali produk ini mendapatkan perhatian dari konsumen dan pada akhirnya menciptakan demand. Apa langkah selanjutnya? kalo saya tidak salah sempat membaca rencananya bulan April ini Ertiga akan mengeluarkan versi Automatic.
Jadi tertarik untuk mencoba menciptakan Hidden Campaing?
Creative Sales
Sumber gambar: www.rocknrollbride.com
Label:
creative sales
Posting Komentar