Sejarah Kisah Nabi Harun AS- Nabi Harun adalah saudara sepupu Nabi Musa. Orang tua mereka kakak-adik. Hampir sepanjang masa kerasulannya, Harun selalu menemani Musa. Harun pula orang pertama yang ditunjuk Musa begitu ia kembali ke Mesir dan ditunjuk menjadi rasul.
Sejarah Kisah Nabi Harun AS |
Harun diajak Musa pula untuk menemui Fir’aun, menyampaikan dakwahnya. Dapat dikatakan Musa-Harun adalah "dwitunggal" dalam berdakwah. Musa seorang yang kuat, tegas dan pemberani. Namun ia kurang mampu berdakwah lisan secara baik.
Sebaliknya, Harun pintar berdiplomasi dan penuh perhatian. Maka ketika memutuskan pergi untuk beruzlah ke gunung Sinai 40 hari, Musa menitipkan pembinaan umatnya pada Harun.
Di saat Musa pergi itulah Harun mengalami peristiwa penting. Kaum Yahudi yang mereka pimpin mulai tergoda untuk menyembah berhala seperti yang dilakukan kaum-kaum lain saat itu.
Harun berupaya mencegahnya. Namun keadaan telah berkembang negatif. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Samiri, salah seorang pengikut Musa yang sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu tukang sihir kerajaan Fir’aun yang kemudian takluk pada Musa.
Samiri mengumpulkan perhiasan emas dari para perempuan Yahudi. Ia meleburnya dan menjadikannya patung sapi. Sedemikian sempurna patung itu sehingga bila angin bertiup, patung sapi tersebut seperti bersuara. Samiri meyakinkan bahwa itulah Tuhan yang juga disembah Musa.
Harun berusaha menghentikan praktek penyembahan patung sapi tersebut. Namun sia-sia. Penyembahan berhala itu baru terhenti setelah Musa kembali. Samiri berhasil diasingkan dan bahkan menderita depresi. Nama Harun memang berada dalam bayang-bayang Musa. Tapi Harun adalah kunci efektivitas dakwah Musa.
Membaca kisah-kisah para Nabi Allah ini, sungguh kita tidak ada apa-apanya dengan kisah teladan tersebut.
Kita hanya bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut untuk menjadi pelajaran bagi kita, sehingga kita bisa lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Amin
Sebaliknya, Harun pintar berdiplomasi dan penuh perhatian. Maka ketika memutuskan pergi untuk beruzlah ke gunung Sinai 40 hari, Musa menitipkan pembinaan umatnya pada Harun.
Di saat Musa pergi itulah Harun mengalami peristiwa penting. Kaum Yahudi yang mereka pimpin mulai tergoda untuk menyembah berhala seperti yang dilakukan kaum-kaum lain saat itu.
Harun berupaya mencegahnya. Namun keadaan telah berkembang negatif. Keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Samiri, salah seorang pengikut Musa yang sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu tukang sihir kerajaan Fir’aun yang kemudian takluk pada Musa.
Samiri mengumpulkan perhiasan emas dari para perempuan Yahudi. Ia meleburnya dan menjadikannya patung sapi. Sedemikian sempurna patung itu sehingga bila angin bertiup, patung sapi tersebut seperti bersuara. Samiri meyakinkan bahwa itulah Tuhan yang juga disembah Musa.
Harun berusaha menghentikan praktek penyembahan patung sapi tersebut. Namun sia-sia. Penyembahan berhala itu baru terhenti setelah Musa kembali. Samiri berhasil diasingkan dan bahkan menderita depresi. Nama Harun memang berada dalam bayang-bayang Musa. Tapi Harun adalah kunci efektivitas dakwah Musa.
Membaca kisah-kisah para Nabi Allah ini, sungguh kita tidak ada apa-apanya dengan kisah teladan tersebut.
Kita hanya bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut untuk menjadi pelajaran bagi kita, sehingga kita bisa lebih meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Amin
Terima kasih telah mengunjungi Kumpulan Sejarah :)
Posting Komentar