Brand Launching







Beberapa hari yang lalu tim kami baru mendapatkan kesepakatan kerjasama dengan salah satu brand yang bergerak di bidang fashion, dengan brief yang tujuannya adalah untuk meningkatkan keterikatan antara brand dan target market yang di sasar sehingga meningkatkan opportunity pertumbuhan penjualan. Tantangannya adalah ini merupakan Brand baru



Tentunya salah satu yang kami kaji sebelum penyusunan strategy adalah untuk memahami karakteristik dari target market yang di sasar. Beberapa pertanyaan muncul dari hasil brain storming yang kami lakukan, tetapi ada satu pertanyaan yang cukup menarik yang akan kita bahas saat ini, yang kira-kira pernyataannya adalah “media apa sih yang paling tepat unutk memberikan informasi kepada target market Brand ini agar mereka aware dan akhirna muncul ketertarikan yang ujung-ujungnya membuat mereka mau datang dan mengkonsumsi produk yang ditawarkan?”



Mulailah proses riset konsumen dilakukan terhadap target market sasaran, dan hasilnya luar biasa dan beragam untuk media yang biasa mereka jadikan referensi memutuskan untuk tertarik dan membeli sebuah brand mulai dari offline sampai online media.



Ada sebuah kesimpulan awal yang kami peroleh bahwa begitu banyak alternative media yang bisa kita gunakan untuk menangkap market yang luas, dalam hal ini multichannel marketing tampaknya lebih efektif untuk diterapkan dibandingkan hanya mengandalkan satu media saja (single channel), tetapi masih saja timbul sebuah pertanyaan apakah betul pasti selalu demikian kesimpulannya?



Ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan untuk menjawab pernyataan di atas.



1. Multichannel vs Single Channel

Single channel marketing biasanya digunakan untuk menggarap pasar yang sangat spesifik dan relatif memiliki habit yang identik, sehingga pola informasi yang mereka dapatkan relatif sama. Jika kondisinya demikian, penggunaan single channel marketing menjadi efektif karena kesamaan dalam memperoleh informasi memudahkan marketers untuk memberikan informasi di satu saluran komunikasi saja. Lain halnya jika karakteristik dari target market beragam ada yang hobinya bban, baca Koran tiap pagi, jalan-jalan di mall, dengerin radio, dll maka penggunaan sigle channel malah akan  membatasi arus informasi yang tersebar karena tidak bisa mengcover keberadaan market yang lebih luas.



2. Focus ke message

Baik pada multichannel maupun single channel memerlukan satu kessage komunikasi yang tajam, jangan mentang-mentang multichannel jadi memiliki multimessage, hal ini maalah membingungkan target market. Fokus dalam berkomunikasi adalh kunci keefektifan dari proses penyampaian pesan kepada target market.



3. Pemilihan kombinasi channel yang saling terintegrasi

Jika terdapat banyak keragaman media yang ditemukan di masyarakat, kita tetap harus berhati-hati dan bisa memetakan secara pasti media mana saja yang mayoritas dijadikan acuan sumber informasi oleh target market, jangan asal keren da nasal banyak channel.



Pilih Media yang secara data menunjukkan tingkat interaksi yang tinggi dengan target market dan memiliki karakteristik yang disukai oleh target market. Lebih baik memilih single channel tapi tingkat conversinya tinggi daripada memilih multichannel tapi rendah tingkat conversinya karena hanya akan membuang biaya yang tidak efektif



Kira-kira setelah membaca tiga poin dia atas kita pasti sudah mulai dapat menyimpulkan harus berapa channel yang akan kita pakai jika menghadapi kondisi yang serupa. Bagaimanapun juga selain berbagai pertimbangan di atas jangan lupa melakukan berbagai observasi tentang aktivitas pesaing dan juga trend yang sedang booming di masyarakat. Sometimes to get the victory you must follow the trend



Sumber gambar: gapingvoid.com

Share this post :

Posting Komentar

TENTANG SAYA

Foto saya
TRENGGALEK, JAWA TIMUR, Indonesia
Nama : Miftakhul Huda Trenggalek vzuiko@yahoo.com
 
Support : Creating Website | |
Copyright © 2011. اللهم صل علي سيدنا ومولنا محمد - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by
Proudly powered by Blogger