Brand Activation, Creating Sales or Buang-Buang Duit?









Banyak pertemuan saya dengan klien-klien membuat saya
menjadi belajar banyak hal atau sebut saja dengan sebuah fakta di masyarakat :D
Mungkin bagi beberapa orang terutama dari latar belakang agensi atau akademisi
berpikir cukup idealis, tapi mau bagaimanapun yang berkuasa adalah mereka yang
ada di masyarakat dan menjadi pelaku bisnis secara langsung.





Mengapa hal tersebut saya angkat pertama karena saya ingin
membicarakan mengenai gap pemahaman
dari sebuah activation. Beberapa kali bertemu dengan para calon klien, mereka
menolak kami dengan menyatakan bahwa “Program kamu Cuma akan buang-buang duit
saja!” Mengingat belum semua brand manager or even business owner paham dengan
konsep membangun brand sebagai tools untuk create sustainability sales! Tapi ya
masuk ke skala yang lebih mikro lagi sebuah aktivasi merk juga mereka tolak
mentah-mentah karena menurut mereka Cuma akan buang-buang duit!



Oke, kalo kenyataannya demikian tentu ga ada brand atau
company yang mau repot-repot mengaktivasi brand mereka. Kalau ujung-ujungnya
bukan duit, bukan sales, rasanya juga ga ada yang mau repot-repot mendekatkan
brand, membangun brand mengaktivasi brand sehingga semakin dekat dan
berinteraksi dengan para konsumen. Jadi pasti ada sesuatu kan dengan aktivasi brand itu.





Anyway sama seperti kegiatan promosi ataupun komunikasi atau
iklan, aktivasi merk hanyalah sebuah tools untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dan jika Anda masih masuk kategori yang
merasa aktivasi merk Cuma buang-buang duit, lalu jadikanlah Sales sebagai tujuan dari aktivasi merk
Anda! Dan seluruh kegiatan aktivasi yang kami lakukan memang membantu para
klien kami menciptakan sales!





Sebut saja sebuah klien manufaktur obat internasional (maaf
kami belum bisa sebut brand nya karena ga semua strategi boleh dibeberkan) mereka mengadakan
edukasi kepada masyarakat sekolah. Menurut Anda apakah mereka buang-buang uang
untuk melakukan pendekatan tersebut? Ya jawabannya jika aktivasi tersebut tidak
dilengkapi dengan strategi sinergi yang menangkap permintaan dari peluang yang
diciptakan melalui aktivasi. Jadi jangan sampai anda menjudge para brand yang
melakukan edukasi dengan “buang-buang uang”.





Lalu lain lagi contoh brand Yupi ini, (ini bukan klien kami) tapi menarik sekali
untuk jadi contoh bahasan aktivasi brand ini, ini bukan kali pertama Yupi mengadakan aktivasi brand mereka di Pacific Place,
Jakarta. Saya pernah datang dan lihat dua kali (ini yang kedua), kurang tahu
juga mungkin lebih dari dua kali ya. Tapi pertama kali saya lihat saya langsung
bertanya-tanya “buat apa yah Yupi repot-repot bangun kapal segede gambreng
dengan ditempeli permen-permen yupi di seluruh kapal bajak laut tersebut” untuk
tujuan awareness dan WOM? Bisa jadi! Karena hal-hal unik tentu akan mengundang
perbincangan di masyarakat dan mediapun dengan sukarela meliputnya.





Tapi ada di balik itu yang ternyata adalah tujuan utamanya.
Bukan WOM, bukan juga awareness (malah 2 hal ini menjadi imbas positif dan
tujuan pelengkap) tapi yang utama adalah to create sales! Kenapa? Karena saat
anak-anak atau siapapun mau masuk ke dalam kapal bajak laut yang menarik itu
harus membeli permen Yupi. Dan Yupi dengan sangat cerdasnya memahami insight
dari para anak-anak
membuat mereka merengek orang tua mereka membelikan
Yupi dan tadaaaaa.... anak-anakpun senang Yupi pun meningkatkan penjualannya.





Lalu sempat saya juga bertanya-tanya mengapa mereka memilih
venue di Pacific Place yang merupakan pusat perbelanjaan yang sangat eksklusif,
mengapa tidak di mall-mall yang lebih merakyat pikir saya. Lalu saya menemukan
jawabannya setelah saya berdiri dan mengamati stand penjualan Yupi (tiket masuk
kapal bajak laut itu) selama beberapa menit. Dengan mudahnya target market
kelas atas merogoh puluhan ribu untuk sekedar membeli permen Yupi mengabulkan
keinginan si anak, bahkan tiket pun tidak jarang dibeli lebih dari 1 karena
biasa baby sitternya harus ikut masuk juga :D





Jadi.. apakah aktivasi brand itu selalu buang-buang uang?
Semoga Anda sudah berubah pikiran ya sekarang. Jangan lupa bahwa berbagai
tools/media tersebut bisa Anda manfaatkan untuk berbagai alternatif tujuan.
Tidak melulu untuk membangun awareness,
create WOM, create community
atau apapun. Tapi pada dasarnya yang
terpenting adalah strategi di balik semua
itu yang sinergi mengarahkan pada penciptaaan peluang dan kemampuan menangkap
peluang tersebut untuk diconvert menjadi sebuah peningkatan penjualan
J

Share this post :

Posting Komentar

TENTANG SAYA

Foto saya
TRENGGALEK, JAWA TIMUR, Indonesia
Nama : Miftakhul Huda Trenggalek vzuiko@yahoo.com
 
Support : Creating Website | |
Copyright © 2011. اللهم صل علي سيدنا ومولنا محمد - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by
Proudly powered by Blogger