Ada yang nggak setuju dengan judul di atas? Kalo nggak setuju jangan baca tulisan ini yah. He4 barusan aja buka twitter iseng-iseng cek-cek acoount orang, nggak sengaja merhatiin di setiap saya cek account orang yang berbeda kenapa yah selalu ada account seseorang yang di profilenya dituliskan kalo dia itu memiliki spesialisasi tertentu “memiliki profesi khusus dimana dia diposisikan sebagai orang yang ahli dibidang tersebut”. Nah ngeliat fenomena bermunculan dan menjamurnya account-account pribadi yang dimana memposisikan dirinya sebagai ahli atau spesialisasi di bidang tertentu merangsang saya untuk sedikit menulis mengenai fenomena ini.
Cek-cek profile account twitter orang-orang, dengan gamblang saya membaca berbagai spesialisasi yang mereka klaim, mulai dari yang namanya motivator, creativepreneur, conselor, financial advisor, health expert, nutristion expert, fintess advisor, business advisor & expert, hingga romance advisor juga ada. Fenomena kemunculan social media Twitter yang saat ini melebihi angka 5 juta user di Indonesia nampaknya dijadikan media oleh beberapa orang yang sadar akan potensi social media dalam membangun Personal Branding mereka.
“Saya kira orang-orang yang sudah melakukan hal tersebut via Twitter sudah sadar betul mengenai pentinganya membangun Personal Brand, terlebih seperti yang saya sebutkan tadi user yang melebihi angka 5 juta dimana saat ini social media menjadi media pilihan paling pionir yang secara perlahan dalam beberapa hal sudah menggeser dominasi media konvesional sebelumnya seperti televisi, radio, koran, etc”.
Dibalik upaya membangun personal branding via Twitter tadi, saya kira sudah pasti ada rencana besar yang sudah dipersiapkan, “dan saya kira mayoritas tujuan utamanya adalah membuat diri mereka dikenal oleh masyarakat (dalam hal ini Twitter user) sebagai sesosok orang yang memiliki keahlian tertentu (expert expertise)”. Kenapa? Jawabannya sederhana saja, dengan dikenalnya seseorang sebagai spesialis atau memiliki keahlian tertentu makan akan semakin mudah bagi dirinya untuk menjual (dalam hal ini produk buatannya atau jasa keahliannya itu sendiri).
“Saya kira seseorang yang sudah terbangun Personal Brandingnya akan memiliki kekuatan Persuasif Influence yang akan mempermudah dirinya dalam mempersuade konsumen (orang lain), dalam hal ini konsumen tersebut akan cenderung lebih percaya kepada persuader dikarenakan mereka mempercayainya sebagai sesosok ahli atau spesialis di bidangnya”.
Sederhananya ketika ada dua orang yang menawari anda sebuah produk obat kesehatan dimana yang satu orang yang anda tidak kenal sama sekali sedangkan orang satunya merupakan seorang dokter yang sudah dikenal oleh orang-orang sebagai ahli nutrisi & kesehatan, nah kepada siapa anda akan percaya dan anda akan memilih membeli produk obat kesehatan dari siapa? Tidak perlu saya jawab saya kira anda tahu jawabannya.
Fenomena Personal Branding sebenarnya sudah ada sejak belum ada social media Twitter, cuma mungkin menurut pendapat pribadi saya usaha seseorang dalam membangun personal branding membutuhkan effort yang tidak mudah dan tidak instant. Dulu mungkin sebelum muncul social media orang-orang tertentu membangun personal brand mereka melalui media-media konvensional seperti televisi, radio, koran, majalah, menulis buku, atau event-event tertentu seperti seminar, yang dimana saya kira dari media-media tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, walaupun memang dari beberapa media tersebut terdapat beberapa cara supaya mendapatkan space promo personal branding, sebut saja salah satunya contoh menjadi kontributor dengan menulis artikel rutin di rubrik koran atau majalah.
Nah hal ini mungkin yang berbading terbalik dengan fenomena kemunculan social media twitter yang menawarkan kesempatan membangun Personal Brand secara gratis. Modal yang dibutuhkan hanya perlu mempersiapkan content yang menarik, informatif, dan bermafaat sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki untuk di share kepada Twitter users.
Salah satunya yang berhasil membangun Personal Branding melalui social media (menurut saya) adalah Dokter Phaidon (@dr_Phaidon) yang membangun positioning Personal Branding dirinya sebagai Health Motivator dan Anti Aging Lifestylist dan Denny Santoso (@dennysantoso) yang membangun positioning Personal Brandnya sebagai ahli fitness dan nutrisi. Jika diperhatikan mengenai materi Tweet-Tweet yang mereka share ke semua twitter user adalah informasi-informasi yang bermanfaat yang berhubungan dengan profesi atau spesialisasi mereka, seperti @dr_phaidon yang selalu share informasi & tips seputar kesehatan dan @dennysantoso yang selalu share tips-tips fitness yang baik disertai informasi mengenai nutrisi untuk mendukung program fitness tadi.
Mungkin sedikit tips bagi anda yang tertarik membangun Personal Branding melalui social media, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan :
1. Tentukan Positioning “anda ingin dikenal sebagai apa”, gampangnya cobalah tonjolkan atau munculkan keahlian anda pribadi. Example : anda memiliki keahlian ahli Web Design & S.E.O cobalah di set diri anda sebagai Web Master & S.E.O Optimize Expert Advisor
2. Cek Account-Account Serupa, cobalah cek apakah terdapat account-account personal branding yang memiliki konsep sama dengan rencana anda, jika ada coba pelajari account mereka kira-kira apa kelebihannya dan apa kelebihan kita yang tidak dimiliki oleh mereka.
3. Buatlah Nama Yang Mudah Diingat Dan Mewakili Positioning Yang Ingin Anda Bangun, nah untuk hal yang satu ini akan lebih baik jika langsung menggunakan nama pribadi jangan menggunakan account fake, nah tinggal di profile kita cantumkan secara jelas apa spesialisasi kita. Sebenarnya bisa saja kita menggunakan nama account sesuai dengan spesialisasi kita misalkan @AhliEmas, @WebMaster, namun kita cantumkan nama asli kita di keterangan accoutnnya. Saya kira semua itu kembali lagi pada pribadi masing-masing.
4. Siapkan Timeline & Materi Tweet Yang Sesuai Dengan Spesialisasi Anda, misalkan anda spesialisasi dalam hal keuangan (financial advisor) makan siapkanlah materi-materi yang berhubungan dengan spesialisasi anda misalkan anda memberi tips-tips mengenai bagaimana mengelola keuangan, bagaimana mengalokasikan uang dalam bisnis, bagaimana mengatur keuangan, etc. Ingat yang terpenting adalah konten harus menarik dan informatif.
5. Prepare Your Own Blog, create sebuah blog milik anda untuk mendukung upaya membangun Personal Brand anda, blog ini berfungsi untuk menutup kekurangan dari Twitter salah satunya profile atau pesan yang dishare hanya 140 karakter. Nah di blog ini anda bisa lebih leluasa memperkenalkan diri anda, bisa share informasi lebih banyak melalui artikel, anda bisa menyertakan beberapa gambar atau video misalkan video motivasi mengenai tutorial bagaimana cara mengoptimalisasikan potensi dalam diri.
6. Social Media Is Not A Robot, penting untuk di ingat bahwa social media bukan robot, social media ada supaya kita bisa interaksi dengan follower kita dengan demikian coba libatkan mereka untuk aktif berbagi tips atau informasi yang berhubungan dengan spesialisasi kita, atau sederhananya jawab apa yang mereka tanyakan.
7. What Next? Jika 6 langkah tadi sudah anda pahami dan jalankan The Next Big Step You Should Do Is EXECUTION (eksekusi) . Yang terpenting disini adalah konsistensi dan konsitensi, dibalik kemudahan yang ditawarkan oleh Social Media Twitter membangun Personal Brand bukanlah perkara mudah seperti membalik telapak tangan, karena didalamnya dibutuhkan usaha kuat dan konsistensi.
Nah itu mungkin sedikit cerita dari saya mengenai fenomena Personal Branding melalui Social Media Twitter, disertai beberapa tips bagaimana langkah-langkah membangun Personal Branding melalui Social Media.
“Seperti judul artikel ini Social Media A Golden Ways Or Instant Ways To Build Personal Brand? Saya kira Social Media menjanjikan kedua hal tersebut, terlebih perkembangan Social Media & Internet User yang angkanya semakin membengkak dari tahun ketahun belum lagi dibantu oleh penetrasi perkembangan teknologi (Gadget) yang semakin memudahkan orang untuk akses internet dimanapun menjadi sebuah fakta sekaligus tantangan bagi kita khususnya dalam menggunakan Social Media tidak hanya sebagai channel promosi, publikasi, dan pemasaran, atau sebagai channel bersosialisasi sebagai mana fungsi aslinya, namun juga dijadikan sebagai sebuah channel baru dalam membangun Personal Branding diri kita”
jadi sudah siapkah anda memenuhi tantangan Social Media?
Posting Komentar