Setiap hari Senin pagi, di kantor kami memiliki sesi sharing knowledge yang diikuti oleh seluruh anggota divisi. Setiap orang harus memberikan sharing knowledge yang mereka dapatkan selama 1 minggu sebelumnya, boleh tentang apa saja, yang penting menambah ilmu dan informasi bagi para peserta yang hadir. Salah seorang anggota divisi kami, Pujiana, di hari Sabtu sebelumnya baru saja mengikuti kegiatan akademi berbagi (@akberbdg) yang mengundang nara sumber Pak Purwaka atau lebih dikenal dari ID Twitternya @blontankpoer yang merupakan pendiri brand teh kelas 1 di Indonesia bernama Blontea.
Nah apa yang dibagi oleh Pak Purwaka di sana, saya tuliskan kembali di artikel ini supaya lebih banyak lagi yang bisa merasakan manfaat berbagi beliau, dan tentu agar dapat kita pelajari hal-hal positifnya dan kita implementasikan ke bisnis kita masing-masing.
Teh Blontea ini lebih banyak yang kenal dengan nama teh Pokil. Lucu ya namanya, ternyata kata Pokil itu artinya “akal-akalan” dalam bahasa Jawa, dan katanya juga awalnya memang racikan teh ini didapat dari gabungan banyak teh lainnya, antara lain teh produksi Slawi, Pekalongan, Pagilaran dan Wonosobo. Awal dari pemikiran awalnya juga adalah salah satunya karena kalahnya popularitas teh dibandingkan kopi di Indonesia, mengingat sejarah perkembangan teh vs kopi di Indonesia, teh sendiri lebih dahulu masuk ke Indonesia di tahun 1684 pada awal penjajahan Hindia Belanda dan tanaman kopi baru masuk di awal abad ke-18.
Dalam mengembangkan bisnis tehnya, Pak Purwaka berbagi ada 4 hal yang menjadi kunci dalam proses yang ia jalani. Apa saja? Simak 4 hal yang penting sekali untuk kita pelajari berikut ini
Pertama adalah NETWORKING!
Menurut Pak Purwaka, networking penting sekali, karena beliau bercerita tentang popularitas teh miliknya tersebut yang terkenal dengan tidak sengaja, namun karena kenalan-kenalan yang ia miliki. Kebetulan, salah satu dari kenalannya yang sempat mencoba teh miliknya ini adalah seorang pejabat, dan sejak itu penjualan teh miliknya ini beredar di kalangan para pejabat tersebut. Hal ini tidak akan dapat terjadi jika tidak mengenal dengan baik salah seorang pejabat yang ternyata pecinta teh tersebut.
Saya sangat setuju sekali dengan poin pertama ini. Sebagai seorang pebisnis, sudah pasti adalah seorang marketer atau seorang pemasar sejati! Ya boleh dibilang adalah penjual sejati! Seorang penjual sejati harus memiliki kenalan sebanyak-banyaknya, karena jika ditinjau dari teori Creative Sales yang kami kembangkan: sebanyak mungkin leads, meningkatkan lebih banyak lagi penjualan. Hal ini bisa terjadi karena semakin besar peluang terbuka dan sudah pasti awareness produk Andapun semakin luas. Jadi, jika Anda adalah seorang pebisnis dan masih suka mikir-mikir atau malas kenalan dengan banyak orang, ada baiknya Anda mulai merencanakan perluasan network Anda, karena semakin besar networking yang Anda miliki, semakin besar pula peluang yang Anda raih.
Berikut adalah beberapa tips singkat untuk memperluas networking Anda dengan mudah :
- Buat twitter, kenalan dengan orang-orang yang satu visi, satu industri, calon target market atau siapa aja yang Anda anggap menarik. Orang akan mudah sekali berkenalan dengan twitter, saat sudah mulai akrab di Twitter, jika keduanya saling merasa cocok bisa kopdar donk, bisa berdua aja atau ramai-ramai (lho koq kayak cari pacar :D :D)
- Ikut milis. Mailing List belum basi lho! Sejauh ini Mailing List masih berjalan dengan baik dan komunitas yang tergabung di dalamnya pun masih banyak. Bergabunglah dengan mailing list yang sesuai minat Anda, bagi para pebisnis yang paling wajib contohnya adalah milis Marketing Club. Di sana banyak para pebisnis/pemasar lainnya, Anda bisa mulai memberi komentar orang-orang yang sudah posting sebelumnya atau Anda memulai topik baru agar bisa ditanggapi oleh anggota milis lainnya. Selain Marketing Club ada pula milis TDA (Tangan di Atas) yang berisi banyak pengusaha di Indonesia. Milis-milis ini sering menyelenggarakan kopdar dan Anda juga bisa bergabung untuk ikut serta dan berkenalan langsung.
- Bergabung dengan Social Media lain, seperti Linkedin, Kompasiana, dll. Di social media tersebut banyak orang-orang lain yang bisa Anda ajak berkenalan terutama mereka yang Anda anggap memiliki passion yang sama/target market Anda.
- Ikut seminar/acara-acara pameran, dll. Setiap bulannya banyak sekali diselenggarakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bisnis, baik seminar ataupun pameran. Anda bisa ikut serta sebagai peserta ataupun ikut berjualan di pameran, apapun peran Anda tidak terlalu penting, yang penting Anda hadir dan berkenalan dengan banyak orang di sana. Jangan lupa siapkan kartu nama yang menarik beserta brand produk Anda, agar saat berkenalan mereka tertarik menanyakan produk Anda dan Anda bisa leluasa menceritakannya deh
Kedua, servis dan kualitas!
Pak Purwaka menyampaikan bahwa rahasia kedua adalah fokus pada pelayanan dan kualitas. Hal ini penting karena konsumen membeli produk kita secara menyeluruh, mereka tidak hanya membeli produk teh tapi juga membeli seluruh proses saat pembelian teh berlangsung. Respon penjual, hangatnya komunikasi penjual ke pembeli, dll. Seluruh rangkaian proses pembelian tersebutlah yang akan diingat oleh konsumen. jadi saat konsumen memiliki ingata yang baik tentang pelayanan dan kualitas produk kita, sudah tentu mereka akan membeli lagi atau bahkan merekomendasikannya.
Kesuksesan sebuah produk memang balik-balik lagi soal kualitas. Serupa dengan bisnis yang dijalani oleh Pak Purwaka, saya jadi ingin bercerita tentang sebuah food court berkonsep unik di kota Bandung bernama The Kiosk. The Kiosk ini adalah sebuah food court yang berisi makanan-makanan laris dan terkenal di kota Bandung. Awalnya mereka hanya buka di Braga City Walk dan Jl. Dago, namun sekarang mereka sudah ada di Cihampelas Walk dan yang terbaru di Balubur Town Square. Nah yang paling menarik adalah yang terakhir ini. Balubur Town Square adalah sebuah pusat perbelanjaan yang awalnya ditujukan untuk pusat perlengkapan alat tulis, karena memang didirikan untuk menggantikan fungsi “Pasar Balubur” pusat belanja alat tulis yang sudah ditutup.
Namun beberapa tahun Baltos ini berjalan hingga saat ini masih sepi pengunjung, hanya sebagian kecil toko yang buka, dan sebagian besar pemilik kios enggan membuka toko mereka bisa jadi salah satu alasannya karena sedikit sekali pengunjung yang ada setiap harinya. Cukup mengejutkan buat saya sebagai pelanggan The Kiosk, ternyata mereka membuka gerai ke-4 mereka di Bandung di lantai paling atas dari Baltos ini. Komentar saya waktu itu wah.. bisa ramai ga ya, soalnya Baltosnya sepi banget! Pertanyaan saya pun terjawab saat saya mengunjunginya tadi siang, dan ternyata ramai sekali :D Wah kata saya “konsumen memang suka dengan kualitas, dan mereka akan mencari kualitas tersebut”.
The Kiosk memang menawarkan kualitas dan pelayanan yang oke. Konsep food court tapi dengan kenyamanan seperti restoran, dekorasi yang menarik (ada air terjunnya lho, dan konsep air ini selalu melekat di semua cabang), makanan beragam dan harganya pun bersahabat. Begitu Anda memiliki kualitas dan pelayanan konsumen akan mengurubungi Anda, dan jangan lengah ya, karena kualitas dan pelayanan tersebut harus dijaga terus agar konsisten, seperti yang dipesankan oleh Pak Purwaka.
Ketiga : Kepuasan!
Pak Purwaka selalu memastikan bahwa konsumennya puas dengan produk yang ia jual. Kepuasan menentukan banyak hal, terutama keberlangsungan bisnis kita dalam jangka panjang. Bisnis yang survive apalagi yang bertumbuh, pondasi utamanya adalah di konsumen yang puas. Konsumen yang puas memberi sumbangsih pada elemen Creative Sales dari 3 sisi sekaligus, mereka akan membeli ulang, membeli lebih banyak serta merekomendasikan. So..... pastikan konsumen Anda puas! Tidak pernah tahu konsumen Anda puas atau tidak? Ikuti tips berikut :
Pastikan Anda mengetahui siapa saja yang membeli produk Anda, siapkan sistem pencatatan database konsumen Anda, paling sederhana adalah di tim penjual Anda/kasir, minta mereka mencatatkan data diri/meminta mereka memasukkan kartu nama, dengan trigger adanya voucher produk yang diundi setiap bulan. Mungkin tidak semua mau memberikan, tapi pasti saja ada yang tertarik dengan program tersebut.
Setelah Anda mendapatkan database, jangan lupa untuk melakukan pengukuran tingkat kepuasan. Paling rumit adalah Anda menyelenggarakan riset customer satisfaction. Tapi jika belum tahu caranya bagaimana dan tidak punya cukup biaya membayar konsultan riset, Anda tinggal menelepon mereka untuk menginterview mengenai respon mereka terhadap produk Anda.
Keempat : Peluang!!!
Poin keempat ini memang klise, tapi pendapat Pak Purwaka adalah besar kecilnya, pesat tidaknya pertumbuhan bisnis kita sepenuhnya ditentukan dari diri kita sendiri sebagai pemilik bisnis. Seberapa besar kita jeli terhadap peluang, seberapa berani kita mengambil peluang atau bahkan seberapa jago kita menciptakan peluang.
Tentang peluang itu sendiri menurut saya susah-susah gampang, tapi ada satu pernyataan yang saya dengar dari rekan kerja saya dan akhirnya saya jadikan prinsip : “Peluang datang kepada orang yang siap”. Yang terpenting adalah kita menyiapkan diri kita sendiri, meningkatkan kemampuan dan kompetensi, menjaga kestabilan kualitas dan pelayanan, sehingga skala bisnis semakin berkembang, dengan demikian peluang terus bertumbuh dengan kesiapan bisnis kita. Karena peluang besar yang kita ambil namun tidak diimbangi dengan kesiapan diri dan kemampuan bisnis kita, malah akan mendatangkan petaka. Seperti ada pernyataan “setialah pada perkara kecil, maka perkara besar akan dipercayakan kepadamu.” Sudah siapkah Anda dengan hal yang besar?
Walaupun saya tidak ikut mendengar langsung sharing Pak @blontankpoer tapi sudah lama saya membaca cerita beliau dan saya hobi mengikuti aktivitasnya di Social Media terutama di instagram karena selain berbisnis teh, beliau juga adalah salah satu pelaku seni budaya asal kota Klaten. Buat yang tertarik untuk belajar banyak dari beliau bisa follow twitternya yang dari tadi sudah disebut-sebut : @blontankpoer.
Sumber gambar: sibair.net
+ komentar + 1 komentar
nice share gan. Tempat Wisata Bandung
Posting Komentar