Sejarah Kisah Nabi Adam AS - Setelah Allah SWT menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya, dan tumbuh-tumbuhannya menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan, menciptakan malaikat-malaikatnya yang merupakan sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dgn hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yg akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya mengelola kekayaan yg terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yg telah ditakdirkan baginya. Kehawatiran Para Malaikat.
Sejarah Kisah Nabi Adam AS |
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah SWT. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu mereka khawatir kalau-kalau kehendak Allah menciptakan makhluk yg lain itu disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yg mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:”Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami padahal kami selalu bertasbih bertahmid melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya sedang makhluk yg Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu niscaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh, berebutan menguasai kekayaan alam yg terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”
Allah berfirman menghilangkan kehawatiran para malaikat itu:
“Aku mengetahui apa yg kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yg mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t. dari segumpal tanah liat kering dan lumpur hitam yg berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yg sempurna
Iblis Membangkang.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yg lainyang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yg akan diberi amanat menguasai bumi dgn segala apa yg hidup dan tumbuh di atasnya serta yg terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia lebih utama dan lebih agung dari Adam karena ia diciptakan dari unsur api sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yg lain walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis: ”Apakah yg mencegahmu sujud menghormati sesuatu yg telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”
Iblis menjawab: ”Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”
Karena kesombongan kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yg diperintahkan maka Allah menghukum Iblis dgn mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dgn disertai kutukan dan laknat yg akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan nanti tiba. Iblis tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk membujuk mereka meninggalkan jalan yg lurus dan bersamanya menempuh jalan yg sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yg terlarang menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yg terkutuk itu:
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yg telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yg tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”
Allah berfirman menghilangkan kehawatiran para malaikat itu:
“Aku mengetahui apa yg kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yg mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t. dari segumpal tanah liat kering dan lumpur hitam yg berbentuk. Setelah disempurnakan bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia tegak menjadi manusia yg sempurna
Iblis Membangkang.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para malaikat yg lainyang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yg akan diberi amanat menguasai bumi dgn segala apa yg hidup dan tumbuh di atasnya serta yg terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia lebih utama dan lebih agung dari Adam karena ia diciptakan dari unsur api sedang Adam dari tanah dan lumpur. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yg lain walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis: ”Apakah yg mencegahmu sujud menghormati sesuatu yg telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”
Iblis menjawab: ”Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”
Karena kesombongan kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yg diperintahkan maka Allah menghukum Iblis dgn mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dgn disertai kutukan dan laknat yg akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan nanti tiba. Iblis tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk membujuk mereka meninggalkan jalan yg lurus dan bersamanya menempuh jalan yg sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yg terlarang menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yg terkutuk itu:
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yg telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yg tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”
Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yg berada di alam semesta kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya: ”Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu jika kamu benar merasa lbh mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tantangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yg berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dgn berkata:”Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yg Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Adam lalu diperintahkan oleh Allah utk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam berfirmanlah Allah kepada mereka:”Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yg kamu lahirkan dan apa yg kamu sembunyikan.”
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yg berada di alam semesta kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat seraya: ”Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu jika kamu benar merasa lbh mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tantangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yg berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidak-sanggupan mereka dgn berkata:”Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yg Tuhan ajakan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Adam lalu diperintahkan oleh Allah utk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam berfirmanlah Allah kepada mereka:”Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yg kamu lahirkan dan apa yg kamu sembunyikan.”
Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa utk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya utk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yg disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjagaia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:”Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yg berada di sampingmu itu?”
Berkatalah Adam: ”Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya. ”Siapa namanya? ”tanya malaikat lagi. ”Hawa”jawab Adam. ”Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini? ”tanya malaikat lagi.
Adam menjawab: ”Untuk mendampingiku memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”
Allah berpesan kepada Adam: ”Tinggallah engkau bersama istrimu di syurga rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya rasailah dan makanlah buah-buahan yg lezat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu .Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yg akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yg zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yg kamu sedang ni’mat ini.”
Adam diberi tempat oleh Allah di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa utk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya utk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulamat Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yg disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjagaia melihat Hawa sudah berada di sampingnya.ia ditanya oleh malaikat:”Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yg berada di sampingmu itu?”
Berkatalah Adam: ”Seorang perempuan.”Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya. ”Siapa namanya? ”tanya malaikat lagi. ”Hawa”jawab Adam. ”Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini? ”tanya malaikat lagi.
Adam menjawab: ”Untuk mendampingiku memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”
Allah berpesan kepada Adam: ”Tinggallah engkau bersama istrimu di syurga rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya rasailah dan makanlah buah-buahan yg lezat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu .Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yg akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yg zalim. Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yg kamu sedang ni’mat ini.”
Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yg diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yg sedang hidup berdua di syurga yg tenteram damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka. Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yg ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangilah bujukannya dgn menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lezat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yg halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yg bermaksud: “Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yg nyata.”
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:”Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu krn terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami krn nescaya kami akan tergolong orang-orang yg rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami.” Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yg mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yg manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yg telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yg terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga yg telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yg merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yg tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yg penuh dgn kekayaan utk dikelolanyaakan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yg bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah kepada mereka:”Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yg lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yg telah ditentukan.”
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yg jauh berlainan dgn hidup di syurga yg pernah dialami dan yg tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yg beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat manusia yg akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yg satu menjadi musuh yg lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yg lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yg menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A’raaf ayat 11 sehingga 25 Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yg terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yg diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yg terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam utk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yg sudah patuh rajin beribadat bertasbih bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yg walaupun ia telah menjadi manusia yg sempurna dan dikurniakan kedudukan yg istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yg lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yg menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yg dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yg telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat Allah dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yg diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dgn kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yg akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat krn kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
Sesuai dengan ancaman yg diucapkan ketika diusir oleh Allah dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgahsana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yg sedang hidup berdua di syurga yg tenteram damai dan bahagia.
Ia menyatakan kepada mereka bahawa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa bahawa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka. Ia membisikan kepada mereka bahwa.larangan Tuhan kepada mereka memakan buah-buah yg ditunjuk itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangilah bujukannya dgn menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lezat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yg halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah mencela perbuatan mereka itu dan berfirman yg bermaksud: “Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan dari buahnya dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahawa syaitan itu adalah musuhmu yg nyata.”
Adam dan Hawa mendengar firman Allah itu sedarlah ia bahawa mereka telah terlanggar perintah Allah dan bahawa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar.Seraya menyesal berkatalah mereka:”Wahai Tuhan kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu krn terkena bujukan Iblis.Ampunilah dosa kami krn nescaya kami akan tergolong orang-orang yg rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami.” Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yg mereka telah lakukan hal mana telah melegakan dada mereka dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yg manis namun berancun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yg telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yg terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga yg telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yg merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahawa redha Allah serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan dalam takdir-Nya apa yg tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah s.w.t.yang telah menentukan dalam takdir-nya bahawa bumi yg penuh dgn kekayaan utk dikelolanyaakan dikuasai kepada manusia keturunan Adam memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yg bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah kepada mereka:”Turunlah kamu ke bumi sebagian daripada kamu menjadi musuh bagi sebagian yg lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disan sampai waktu yg telah ditentukan.”
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yg jauh berlainan dgn hidup di syurga yg pernah dialami dan yg tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yg beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat manusia yg akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yg satu menjadi musuh yg lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yg lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yg menuju kepada redha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Kisah Adam dalam Al-Quran.
Al_Quran menceritakan kisah Adam dalam beberapa surah di antaranya surah Al_Baqarah ayat 30 sehingga ayat 38 dan surah Al_A’raaf ayat 11 sehingga 25 Pengajaran Yang Terdapat Dari Kisah Adam.
Bahawasanya hikmah yg terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yg diciptakannya kadangkala tidak atau belum dapat dicapai oelh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yg terdekat sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahawa Allah akan menciptakan manusia - keturunan Adam utk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah menciptakan jenis makhluk lain daripada mereka yg sudah patuh rajin beribadat bertasbih bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.
Bahawasanya manusia walaupun ia telah dikurniakan kecergasan berfikir dan kekuatan fizikal dan mental ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai lupa dan khilaf.Hal mana telah terjadi pada diri Nabi Adam yg walaupun ia telah menjadi manusia yg sempurna dan dikurniakan kedudukan yg istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yg lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yg menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yg dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah.
Bahawasanya seseorang yg telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Tuhan asalkan ia sedar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali.Rahmat Allah dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yg diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dgn kesedaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.
Sifat sombong dan congkak selalu membawa akibat kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis yang turun dari singgahsananya dilucutkan kedudukannya sebagai seorang malaikat dan diusir oleh Allah dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yg akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat krn kesombongannya dan kebanggaaannya dengan asal-usulnya sehingga ia menganggap dan memandang rendah kepada Nabi Adam dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah s.w.t.
Posting Komentar