Tweep.It? Kemana, Kemana, Kemana
Pada sekitar awal Oktober lalu, ada social media baru yang bernama tweep.it. Sempat serentak di timeline, para aktivis social media banyak membahas soal social media baru tersebut. Semua orang berlomba-lomba untuk merebut username unik untuk nama mereka. Sebagian dari mereka juga ada yang berlomba-lomba merebut username yang di akun twitternya memiliki jumlah followers yang banyak. Seperti saya contohnya. Saya iseng mengamankan username @barackobama, dengan tujuan ingin melihat seberapa banyak penambahan pengikut akun tersebut.
Beberapa hari setelah peluncuran social media bernama tweep.it tersebut, sebagian user di twitter mulai mempublikasikan akun tweep.it mereka di timeline dan mengajak followers atau komunitas twitter mereka untuk beralih meneruskan percakapan di tweep.it. Tidak sedikit pula orang yang berpendapat bahwa tweep.it akan melejit terkenal sebagai akun social media yang digemari para social media addict. Sempat terjadi banyak percakapan di tweep.it saat itu.
Sekarang, setelah hampir 2 bulan lamanya sejak tweep.it diluncurkan, kemana gerangankah kabar tweep.it? Mengapa orang-orang masih betah di timeline twitter mereka? Apa faktor yang kemungkinan mempengaruhi orang-orang untuk tidak gerilya di tweep.it?
1. The same experience
Ada yang tau kapan twitter pertama kali diluncurkan? Yep. Sejak tahun 2006. Kapan twitter menjadi sangat happening dan memiliki user serta merekap banyak percakapan yang terjadi disana? Yep. Pada tahun 2010. Membutuhkan sekitar 4 tahun untuk mempelajari twitter dimana orang-orang sudah terbiasa dengan interface Facebook yang sangat multitasking. Jangan salah. Justru karena interface twitter yang sangat sederhana itu yang membuat sebagian orang tidak bisa beradaptasi dengan kesederhanaan yang dimiliki oleh twitter. Ada unsur challenge disitu. Mereka mendapatkan pengalaman yang berbeda mengenai pengalihan dari social media facebook ke twitter.
Sekarang kita bandingkan proses dari twitter (yang sekarang menjadi sosial media paling digemari setelah facebook) ke tweep.it yang fitur dan service yang ada di dalamnya tidak jauh berbeda dengan twitter. Dari kemunculan tweep.it memang baru sekitar 2 bulan. Tetapi dari segi pengalaman yang didapat dari social media tweep.it ini, tidak ada hal-hal baru yang dimunculkan oleh tweep.it kecuali pertambahan fitur yang sebenarnya para user bisa tetap survive di social media tersebut meskipun tanpa kehadiran fitur tersebut.
2. Feel comfortable in the comfort zone
Ini mungkin bisa ditujukan kepada para twitter user yang memiliki followers lebih dari 1,000 di akun twitternya. Pindah ke tweep.it dengan fitur dan service yang tidak jauh berbeda dengan twitter sedangkan harus memulai membangun komunitas dari nol? Mungkin mereka akan berkata tidak. Bisa dibilang bahwa sebagian twitter user sudah merasa nyaman dengan comfort zone mereka yang memiliki banyak followers dan juga sudah tenar di twitter.
3.Lack of publication
Masih ingat dengan social media baru bernama Bubbly? Untuk menaikkan popularitas akun social media ini, tim Bubbly ini memasang iklan di akun-akun social media lain termasuk gerilya publikasi di twitter dimana banyak orang masih berkerumun disana. Bukan suatu hal yang tidak mungkin bagi twitter untuk tidak menerima iklan dari tweep.it karena konsep yang dibuat tidak jauh berbeda dari konsep yang sudah ada di twitter. Iklan Bubbly hampir muncul setiap hari di twitter. Perbedaan fitur social medi dari Bubbly yang mengandalkan voice atau suara bisa jadi salah satu factor mengapa twitter bersedia menayangkan berkali-kali di social media mereka.
Butuh 4 tahun untuk bisa tenar seperti twitter. Namun keabsenan tweep.it sampai saat ini adalah sebuah pertanda bahwa tweep.it akan mengejar popularitas twitter? Atau hanya memang tweep.it tidak banyak diminati social media addicts? Kita tunggu saja.
creative sales
Label:
creasionbrand
Posting Komentar